Total Tayangan Halaman

Selasa, 02 April 2013

Review Jurnal Dosen



REVIEW
 JURNAL ARTIKEL ILMIAH


Disusun Sebagai Pengganti UAS 2012/2013
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Umum Budi K, M. Hum



 






MUHAMMAD IMAM MUHAJIR
( 203 111 2011 )

JURUSAN USHULUDDIN PRODI TAFSIR HADITS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012

REVIEW JURNAL DOSEN

Artikel jurnal ilmiah yang saya review berjudul “Strategi Pendidikan Kewirausahaan” ditulis oleh Aris Nur Khamdi sebagai dosen STAIN Pekalongan dalam Jurnal Penelitian Volume 6, Nomor 1, Juni 2008. Dalam jurnal penelitian tersebut, peneliti mempunyai beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut  :

1.      Mengetahui faktor-faktor penyebab pengangguran.
2.      Mengetahui dampak dari banyaknya pengangguran.
3.      Memberikan solusi terhadap masalah pengangguran.
4.      Mengetahui manfaat dan tujuan pendidikan kewirausahaan.
5.      Mengetahui model-model penerapan pendidikan kewirausahaan..
      
       Adapun hasil substansi yang ada dalam jurnal penelitian ini adalah masalah pengangguran yang dari waktu ke waktu jumlahnya semakin meningkat. Menurut Departemen Pendidikan Nasional angka pengangguran terdidik, tahun 2008 hampir mencapai 3,5 juta. Sementara Survey yang dilakukan Harian Jurnal Nasional menunjukkan angka yang lebih besar lagi, yakni 4,5 juta penganggur terdidik, yang banyaknya hampir separo dari jumlah penganggur di Indonesia yaitu 9,4 juta. Sedangkan menurut Departemen Tenaga Kerja tentu lebih banyak lagi, karena departemen ini mencatat pengangguran dari berbagai kelompok, mulai yang tidak terdidik, berpendidikan rendah, berpendidikan tinggi, dan sejenisnya.
       Semakin banyaknya jumlah pengangguran menunjukkan bahwa bangsa ini kehilangan salah satu potensi pembangunannya, yakni human capital. Pengangguran juga membawa dampak ekonomi dan psikososial yang membahayakan. Karena itu diperlukan manajemen sumber daya manusia yang lebih baik, diantaranya dengan cara mensinergikan pandangan, kepentingan dan kebutuhan antara dunia pendidikan, pemerintah, industri dan lingkungan.
       Dalam artikel in penulis menyebutkan 3 faktor penyebab pengangguran, yaitu :
1.      Jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja (pengangguran deflasioner), hal ini disebabkan semakin bertambahnya populasi bangsa.
2.      Kesempatan kerja dari waktu ke waktu semakin berkurang, diantaranya karena majunya teknologi.
3.      Tingkat kreativitas angkatan kerja relatif belum maksimal (relalif rendah), semisal pada angkatan kerja berpendidikan, biasanya berkonsepsi ingin menekuni karier atau bekerja pada suatu lembaga yang sama, lembaga formal misalnya, sehingga banyak dari mereka yang tidak terpakai.

       Menurut penulis kajian tentang tingginya angka pengangguran ini merekomendasikan pemerintah supaya membangun arah baru pendidikan di Indonesia, dari menciptakan manusia pencari kerja menjadi manusia mandiri, sebagai pencipta lapangan kerja. Pendidikan didorong untuk memberikan wawasan, keberanian dan kecakapan anak didik untuk mengembangkan jiwa wirausaha (enterpreneurship).
       Kemudian penulis juga memberikan solusi bagaimana cara atau model penerapan konsep kewirausahaan dalam pendidikan guna mencetak manusia-manusia yang memiliki jiwa wirausaha. Ada 3 model yang dapat dicoba, yaitu :
1.      Model kolerasi yaitu model pengembangan kurikulum dimana kurikulum tambahan (minor) dijadikan sebagai bagian dari kurikulum utama (mayor).
2.      Model inkubasi atau pembiakan yaitu lebih banyak memfokuskan pada praktik, pengalaman lapangan dan totalitas siswa dalam melibatkan diri dan mengelola latihan kewirausahaan.
3.      Model integrasi kewirausahaan dalam kurikulum yang ada, yaitu dengan mengintegrasikan kewirausahaan dengan domain kurikulum utama, baik dari segi sistem, struktur kurikulum, metodologi hingga evaluasi.
      
       Dalam penulisan jurnal penelitian ini terdapat kelebihan dan kekurangannya. Adapun kelebihan dari jurnal penelitian tersebut adalah (1) isi dalam jurnal tersebut memberikan pengetahuan pembaca akan apa yang diteliti penulis, (2) tata bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami karena menggunakan bahasa awam.
       Selain kelebihan yang telah diuraikan diatas, jurnal penelitian tersebut juga terdapat kekurangannya yakni sistematika penulisan belum tersusun dengan baik dan jelas dikarenakan tidak terdapat bahan dan metode penelitian, serta hasil pembahasan dan kesimpulannya tidak jelas.
Review Artikel Mahasiswa

       Artikel mahasiswa yang saya review berjudul “Pro Dan Kontra Keberadaan Kartu Parkir” yang dimuat dalam LPM Al – Mizan Edisi XVIII Januari – Juni 20 yang ditulis oleh Zidnie Mubarok sebagai reporter majalah Al - Mizan STAIN Pekalongan. Dalam penulisan artikel tersebut, penulis mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya : 
  1. Mengetahui pro dan kontra keberadaan kartu parkir di STAIN Pekalongan.
  2. Mengetahui manfaat adanya kartu parkir.
  3. Memberi penjelasan tentang  maksud dan tujuan peraturan yang tertera pada kartu parkir.
  4. Mengetahui sistem kerja keamanan kampus melalui kartu parkir.
  5. Meningkatkan kewaspadaan diri kepada seluruh jajaran kampus STAIN Pekalongan.
Adapun substansi atau isi dari artikel tersebut yakni meneliti lebih lanjut tentang pro dan kontra keberadaan kartu parkir di wilayah kampus STAIN Pekalongan agar tidak terjadi kesalahfahaman antara pihak mahasiswa dan keamanan mengenai peraturan yang tertera pada kartu parkir yang telah disusun oleh pihak keamanan kampus guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam artikel ini penulis mencoba menelaah mengenai peraturan yang tertera dibalik kartu parkir yang telah disusun oleh pihak keamanan kampus STAIN Pekalongan, yaitu :
  1. Kembalikan kepetugas setelah keluar dari area parkir.
  2. Kehilangan barang atau lainnya bukan tanggung jawab kami.
  3. Menghilangkan tanda parkir dikenakan Rp.20.000 – dan menunjukan STNK untuk dapat membawa motor.

Jika dicermati dengan baik kalimat yang tertera pada poin 2 dan 3 sangat merugikan mahasiswa, karena apabila terjadi  kehilangan barang dari mahasiswa saat parkir menjadi tanggung jawab mahasiswa itu sendiri dan ditambah lagi apabila kartu parkir yang dipegang mahasiswa hilang, maka mahasiswa harus menggantinya dengan uang Rp.20.000.Terus apa tanggung jawab dari pihak keamanan kampus? Kalau semua kehilangan ditanggung mahasiswa sendiri. Hal inilah yang menjadikan kontra antara pihak mahasiswa dan keamanan.
Menanggapi hal ini, kepala satpam STAIN Pekalongan, Yusuf Arifin menegaskan apabila dalam lingkungan parkir terjadi kehilangan seperti jaket, helm, atau yang lainnya bukan tanggungjawab petugas keamanan. Namun bukan berarti mereka tidak bertanggung jawab atau lepas tangan begitu saja, sebagai pihak keamanan mereka tetap bertanggung jawab atas keamanan yang ada, tetapi bukan dalam bentuk penggantian barang yang hilang.
Menurutnya dengan adanya kartu yang hilang justru akan menjadi bumerang bagi pihak keamanan. Karena dihawatirkan kartu yang hilang nantinya akan disalahgunakan oleh salah satu pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyelundup masuk dan kemudian membawa kabur barang yang bukan miliknya seperti motor, apalah arti uang Rp.20.000 dibanding resiko yang akan mereka dapatkan nanti?, tegasnya.
Dia juga menegaskan bahwa peraturan tersebut sudah melalui proses perumusan yang tidak mudah dan telah melalui pemikiran yang panjang antara ketua, kasubag umum, dan pihak keamanan.
Terkait hal ini dia juga menghimbau agar mahasiswa atau siapa pun dapat mengerti dan berpartisipasi dalam menjaga keamanan agar hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir seminim mungkin.karena tindak kriminal juga bisa berawal dari keteledoran diri kita sendiri.
       Artikel mahasiswa ini dari berbagai aspek mempunyai kelebihan dan kekurangan. Diantara kelebihan dari artikel ini adalah (1) judul artikel telah jelas menggambarkan apa yang ada dalam artikel tersebut, (2) penyajian artikel menggunakan bahasa yang mudah dipahami pembaca, (3) metode penulisan dengan wawancara membuat substansi artikel menjadi lebih akurat.   
       Selain kelebihan yang telah disebutkan diatas, terdapat pula kekurangan dalam artikel ini yakni (1) penulisan judul artikel kurang sesuai karena tidak memenuhi konsep 5 W 1 H, (2) kesimpulan dari artikel mahasiswa yang kurang jelas dan kurang dimengerti pembacanya.


0 komentar:

Posting Komentar